Suhendrik Hanwar, Hanriyawan Adnan Mooduto
Politeknik Negeri Padang
ABSTRACT
This study presents the development of an Outcome-Based Education (OBE)-based curriculum for the D3-Computer Engineering Study Program at Politeknik Negeri Padang. The methodology involves comprehensive analysis aligning with National Higher Education Standards (SN-Dikti), Indonesian Qualification Framework (KKNI) Level 5, institutional vision and mission, and current technology industry trends. Generative AI DeepSeek was utilized as an analytical tool in the design, mapping, and integration of curriculum components. The simulation results in an operational curriculum structure comprising 110 credits with a composition of 46.4% theoretical courses and 53.6% practical work. The curriculum features detailed mapping of Graduate Learning Outcomes (CPL) integrated with graduate profiles and stakeholder needs. This research demonstrates that an OBE approach supported by AI technology can significantly enhance curriculum relevance, accountability, and graduate competitiveness in the digital transformation era. Periodic evaluation mechanisms and industry certification integration ensure the curriculum's sustainability and responsiveness to technological changes.
Keywords: OBE Curriculum, Computer Engineering, KKNI Level 5, DeepSeek AI, Vocational Education, Curriculum Development
1. PENDAHULUAN
Pendidikan vokasi di bidang teknik komputer menghadapi tantangan dinamis seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital. Kurikulum yang statis dan tidak responsif terhadap perubahan industri berisiko menghasilkan lulusan yang tidak kompetitif. Pendekatan Outcome-Based Education (OBE) emerged sebagai solusi sistematis untuk memastikan keselarasan antara proses pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. OBE menekankan pada capaian pembelajaran yang spesifik, terukur, dan relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan industri.
Politeknik Negeri Padang sebagai institusi pendidikan vokasi memiliki komitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan berorientasi pada kesiapan kerja. Program Studi D3-Teknik Komputer dituntut untuk menghasilkan lulusan yang menguasai teknologi terkini seperti embedded systems, Internet of Things (IoT), cloud computing, dan cybersecurity. Namun, pengembangan kurikulum OBE yang komprehensif memerlukan analisis mendalam terhadap berbagai aspek seperti keselarasan dengan regulasi, kebutuhan industri, dan kemampuan institusi.
Generatif Artificial Intelligence (AI) seperti DeepSeek menawarkan kemampuan analitis yang dapat mempercepat proses pengembangan kurikulum. Teknologi ini mampu memproses data kompleks, melakukan pemetaan hubungan antar komponen kurikulum, dan memberikan rekomendasi berbasis data. Penelitian ini memanfaatkan DeepSeek sebagai alat bantu dalam menyusun kurikulum OBE yang terintegrasi dan berbasis evidence.
Tujuan penelitian ini adalah menyusun kurikulum OBE untuk Program Studi D3-Teknik Komputer PNP yang memenuhi standar nasional, relevan dengan kebutuhan industri, dan mampu menghasilkan lulusan yang kompetitif. Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis dan menyempurnakan visi-misi program studi; (2) menjabarkan KKNI Level 5 ke dalam profil lulusan dan tujuan pendidikan; (3) merumuskan capaian pembelajaran lulusan yang terukur; (4) mendesain struktur kurikulum yang progresif; (5) memetakan hubungan antar komponen kurikulum; dan (6) mengintegrasikan sertifikasi profesi dan mekanisme penjaminan mutu.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development) dengan model desain kurikulum berbasis OBE. Tahapan penelitian meliputi:
2.1. Analisis Kebutuhan
Analisis dilakukan melalui studi literatur, benchmarking terhadap kurikulum dalam negeri (Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) dan luar negeri (Singapore Polytechnic, RMIT University Australia), serta identifikasi tren industri teknologi melalui focus group discussion dengan stakeholder.
2.2. Perumusan Komponen Kurikulum
Komponen kurikulum dirumuskan secara hierarkis mulai dari visi-misi, tujuan pendidikan program studi (TPP), profil lulusan (PL), hingga capaian pembelajaran lulusan (CPL). Generatif AI DeepSeek digunakan untuk menganalisis keselarasan antar komponen dan memberikan rekomendasi perbaikan.
2.3. Pemetaan dan Integrasi
Dilakukan pemetaan hubungan antara CPL, bahan kajian (BK), dan mata kuliah (MK) menggunakan matriks hubungan. DeepSeek membantu dalam mengidentifikasi gap dan overlap antar komponen serta memastikan cakupan yang komprehensif.
2.4. Strukturisasi Kurikulum
Kurikulum distrukturkan dalam bentuk distribusi SKS per semester dengan mempertimbangkan prasyarat mata kuliah, progresi kompetensi, dan keseimbangan teori-praktikum. Rasio teori dan praktikum dihitung berdasarkan karakteristik pendidikan vokasi.
2.5. Validasi dan Simulasi
Kurikulum yang telah disusun divalidasi melalui expert judgment dan simulasi menggunakan DeepSeek untuk memastikan konsistensi dan ketercapaian learning outcome.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Analisis dan Penyempurnaan Visi-Misi Program Studi
Berdasarkan analisis SWOT terhadap visi-misi existing, teridentifikasi bahwa visi sebelumnya kurang terukur dan spesifik, sementara misi belum sepenuhnya mencerminkan outcome yang measurable. Untuk memperkuat hal ini, dilakukan reformulasi visi menjadi: "Menjadi program studi vokasi terdepan di bidang teknik komputer yang inovatif, berkarakter, berwawasan lingkungan, dan terakreditasi internasional pada tahun 2030, dengan kontribusi nyata pada pengembangan teknologi berkelanjutan." Visi ini telah memuat elemen waktu, target akreditasi, dan kontribusi yang jelas.
Misi juga diperkuat dengan lima poin yang lebih operasional: (1) penyelenggaraan pendidikan vokasi berbasis proyek dan magang terintegrasi sertifikasi; (2) pengembangan penelitian terapan di bidang sistem komputer dan IoT; (3) pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui pelatihan teknologi; (4) penerapan tata kelola digital yang transparan; dan (5) pembangunan kemitraan strategis dengan industri global. Misi-misi ini dirancang untuk mendukung pencapaian visi secara konkret dan terukur.
3.2. Penjabaran KKNI Level 5 ke dalam Profil Lulusan dan Tujuan Pendidikan
Program studi menetapkan level KKNI Level 5 yang sesuai dengan kualifikasi lulusan D3. Deskriptor generik KKNI Level 5 dijabarkan menjadi deskriptor spesifik untuk teknik komputer. Berdasarkan analisis kebutuhan industri, ditetapkan lima profil lulusan: Embedded System Technician, Network Support Specialist, IoT Solutions Developer, Technical Support Engineer, dan Technopreneur.
Setiap profil lulusan dijabarkan menjadi Tujuan Pendidikan Program Studi (TPP) yang terdiri dari lima poin mencakup: penguasaan konsep teoretis dan praktis, kemampuan merancang solusi teknologi, soft skills, karakter dan kewirausahaan, serta kesiapan sertifikasi profesional. Matriks korelasi menunjukkan bahwa setiap TPP mendukung satu atau lebih profil lulusan dengan tingkat keterkaitan yang kuat.
3.3. Perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang Terukur
CPL dirumuskan sebanyak 12 butir yang mencakup sikap dan tatanilai, kemampuan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi. Setiap CPL dirancang untuk memenuhi deskriptor KKNI Level 5 sekaligus mendukung visi-misi dan profil lulusan. Contohnya, CPL-02 (penguasaan konsep teoretis) terkait dengan deskriptor KKNI tentang penguasaan konsep, sementara CPL-04 (penyelesaian pekerjaan berlingkup luas) langsung menjabarkan kemampuan kerja KKNI Level 5.
CPL-CPL tersebut kemudian dipetakan ke dalam 40 bahan kajian (BK). Pemetaan ini memastikan tidak ada celah antara tujuan pendidikan dan materi yang diajarkan. DeepSeek membantu dalam mengidentifikasi keterkaitan dan memastikan cakupan yang komprehensif.
3.4. Desain Struktur Kurikulum yang Progresif
Kurikulum dirancang dengan total 110 SKS yang terdistribusi dalam enam semester. Struktur ini memenuhi ketentuan Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 dan mengadopsi pendekatan spiraling curriculum. Komposisi SKS per jenis mata kuliah adalah: MKU (10 SKS, 9.1%), MKDK (21 SKS, 19.1%), MKK (53 SKS, 48.2%), dan MKPK (26 SKS, 23.6%).
Rasio teori dan praktikum diatur secara proporsional dengan perkembangan semester. Semester 1 difokuskan pada pembangunan fondasi (80% teori), semester 2-4 pada penguatan kompetensi teknis (55-65% praktikum), semester 5 pada integrasi dan manajemen (60% teori), dan semester 6 pada penerapan langsung (100% praktikum). Secara keseluruhan, rasio teori:praktikum adalah 46.4%:53.6%, sesuai dengan karakteristik pendidikan vokasi.
3.5. Pemanfaatan DeepSeek dalam Pemetaan dan Analisis
DeepSeek digunakan untuk memetakan hubungan antara CPL, bahan kajian, dan mata kuliah. Hasil analisis menunjukkan bahwa CPL-02 (penguasaan konsep) didukung oleh 26 mata kuliah, terutama dari kelompok MKDK dan MKK. Sementara CPL-10 (kewirausahaan) didukung oleh mata kuliah seperti Technopreneurship dan Kewirausahaan Teknologi. Pemetaan ini memastikan reinforcement kompetensi melalui multiple mata kuliah.
DeepSeek juga membantu dalam melakukan benchmarking terhadap kurikulum sejenis dan menganalisis kesesuaian dengan tren industri. Hasil analisis menunjukkan bahwa kurikulum ini telah responsive terhadap perkembangan IoT, cloud computing, dan cybersecurity.
3.6. Integrasi Sertifikasi Profesi dan Mekanisme Penjaminan Mutu
Kurikulum mengintegrasikan sertifikasi profesional seperti CCNA, CompTIA Security+, dan AWS Cloud Practitioner ke dalam mata kuliah yang relevan. Mekanisme penjaminan mutu dirancang berupa evaluasi berkala setiap dua tahun yang melibatkan umpan balik stakeholders. Teaching factory dan laboratorium IoT menjadi pendukung utama dalam implementasi kurikulum.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Pengembangan kurikulum OBE untuk Program Studi D3-Teknik Komputer PNP telah menghasilkan desain yang komprehensif, relevan, dan responsif terhadap kebutuhan industri. Pemanfaatan Generatif AI DeepSeek terbukti efektif dalam mempercepat proses analisis dan memastikan integrasi antar komponen kurikulum. Kurikulum ini tidak hanya memenuhi standar nasional tetapi juga mempersiapkan lulusan untuk bersaing di tingkat global.
Saran untuk implementasi lebih lanjut antara lain: (1) penyediaan infrastruktur pendukung yang memadai; (2) peningkatan kapasitas dosen melalui pelatihan berkala; (3) penguatan kemitraan dengan industri untuk program magang dan co-development project; dan (4) penerapan sistem monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan. Penelitian lanjutan dapat difokuskan pada evaluasi implementasi kurikulum dan pengukuran dampaknya terhadap kompetensi lulusan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. (2025). Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 39 Tahun 2025 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
[2] Presiden Republik Indonesia. (2012). Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
[3] Hanwar, S., & Mooduto, H.A. (2025). Simulasi Penyusunan Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE) dengan Pemanfaatan Gen.AI DeepSeek. Politeknik Negeri Padang.
[4] Biggs, J., & Tang, C. (2011). Teaching for Quality Learning at University. McGraw-Hill Education.
[5] Spady, W. G. (1994). Outcome-Based Education: Critical Issues and Answers. American Association of School Administrators.
[6] Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. (2024). Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi Berbasis OBE. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
[7] IEEE. (2023). Global Technology Trends Report 2023. Institute of Electrical and Electronics Engineers.
[8] UNESCO. (2021). TVET Framework for the Digital Economy. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.