Search

Di tahun 2025, negara Atlantia menghadapi serangan siber masif dari kelompok peretas bayangan yang dikenal sebagai "Black Hydra". Mereka telah melumpuhkan sistem bank, merusak jaringan listrik, dan bahkan mencoba mencuri data rahasia militer. Situasi semakin kritis ketika intelijen menemukan bahwa serangan ini didalangi oleh kekuatan asing yang ingin melemahkan kedaulatan Atlantia.

Raka, seorang hacker berbakat yang pernah menjadi black hat di masa lalu, kini bekerja diam-diam sebagai white hat untuk Badan Keamanan Siber Nasional (BKSN). Ketika serangan Black Hydra dimulai, ia adalah orang pertama yang mendeteksi anomali di firewall utama negara.

"Ini bukan serangan biasa... Mereka pakai zero-day exploit yang belum pernah terlihat," gumam Raka sambil mengetik cepat di tiga layar sekaligus.

Tim BKSN panik—infrastruktur vital mulai kolaps. Tapi Raka punya rencana.

Dengan izin khusus dari pemerintah, Raka mengaktifkan "Project Sentinel"—sebuah sistem AI pertahanan siber yang ia kembungi sendiri. AI ini tidak hanya memblokir serangan, tetapi juga melacak asal muasalnya.

Tapi Black Hydra tak mudah dikalahkan. Mereka mengubah taktik, membanjiri server dengan jutaan permintaan palsu (DDoS). Raka tersenyum.

"Kalian pikir ini pertama kalinya saya hadapi ini?"

Ia mengeksekusi skrip rahasia yang mengalihkan semua lalu lintas serangan ke honeypot—server jebakan yang justru menginfeksi balik sistem Black Hydra. Dalam hitungan menit, beberapa node musuh mulai mati.

Black Hydra marah. Mereka mengirim malware tingkat tinggi yang dirancang untuk menghapus seluruh data pemerintah. Tapi Raka sudah siap.

Dengan quantum encryption yang baru diujicobakan, ia mengunci semua data penting. Malware musuh terperangkap, dan AI Sentinel membalikkan serangan—menembus pusat kendali Black Hydra.

Layar Raka penuh dengan kode hijau. "Gotcha."

Dengan satu klik, ia mengirim "Killswitch"—sebuah worm yang mematikan seluruh operasi Black Hydra secara permanen.

Keesokan harinya, dunia gempar. Media internasional memberitakan kegagalan serangan siber terbesar dalam sejarah. Atlantia selamat, berkat seorang hacker yang memilih membela negaranya.

Di sebuah ruang server bawah tanah, Raka meminum kopinya. Layar di depannya menampilkan pesan:

"System Secure. Nation Protected."

Ia tersenyum. Perang mungkin sudah usai, tapi pertahanan harus tetap kuat. Karena di dunia digital, ancaman selalu mengintai...

"Guardian of the Firewall" siap kembali berjaga.